Saturday 4 May 2013

once upon a time at the high place

Sekarang banyak mahkluk lainnya yang mencibir keberadaanku. Terutama makhluk-makhluk tinggi yang aneh tersebut. Jadi enggan untuk berkelana melompat-lompat senang ria. Tidak hanya ketakutan namun keberadaanku bisa saja membunuh diriku sendiri. Jadi lebih baik terdiam. Suatu hari di masa laluku, pernah menjadi mahkluk yang menggemaskan makhluk-makhluk tinggi tersebut, namun bentuknya agak pendek, dan mereka sering sekali menangkapku. Tapi ragakupun tidak kuasa untuk menolak pertumbuhan alamiah menjadi diriku yang sekarang. Tak apalah, yang terpenting aku pernah membahagiakan makhluk-makhluk tersebut di masa lalu. Namun aku sebenarnya tak akan menganggu siapapun, jika keberadaanku tidak diganggu. Bahkan walaupun makhluk lain menyerangku, aku tak kuasa untuk membalasnya. Biarkan saja aku menjadi damai, padahal tubuhku tak seburuk yang mereka kira. 

Aku baru saja menghampiri bunga mawar tersebut. Bunga ini adalah bunga favoritku, banyak sekali air didalamnya. Syukur yang hanya bisa aku katakan dan lakukan, karena bagaimana bisa kebutuhanku kini dapat bisa membantu penyerbukan pada bunga-bunga yang aku hinggapi. Jadi aku tak perlu mengakhiri usia makhluk lain untuk memperpanjang usia diriku sendiri. Dulu aku pernah berangan-angan dan tak henti berdoa untuk mewujudkan angan-angan tersebut. Seluruh makhluk mencibir dan membunuhku, mereka kira aku akan membunuh mereka, bagaimana bisa makhluk kecil sepertiku dapat membunuh mereka dalam hitungan detik. Bahkan untuk berjalan saja aku membutuhkan beberapa menit dalam jangkauan puluhan sentimeter saja. Kala itu aku tertidur lelap dan panjang sekali. Baru aku sadari setelah aku bangun dan terkagum-kagum saat melihat raga diriku sendiri dalam genangan air. 

Anak kecil tersebut mengatakan apa yang ibunya katakan bahwa setiap detik hembusan nafas, setiap kali kedipan mata, setiap kali air mengalir harus patut disyukuri. Karena tak ada seorangpun yang dapat memprediksi apa yang terjadi esok hari bahkan satu menit kedepan. Saat anda menjadi bagian roda atas yang mendapat giliran untuk bersantai dan dapat melihat apapun yang ada disekelilingnya jangan terlalu terngiang dan lupa waktu karena sebentar lagi dirinya akan menjadi bagian roda bawah kembali. Kemudian janganlah bersedih dan berputus asa karena dirimu akan menjadi bagian roda atas wahai roda bawah. Hidup ini terus berputar nak. 

Aku terus teringat apa yang dikatakan ibu dimasa itu, namun aku seringkali berpikir bahwa kali ini pepatah yang mengatakan orang yang dapat diajak untuk bersenang-senang itu mudah ditemukan, yang diajak bersulit-sulit lah justru yang sulit dijumpai. Hal ini berbalik begitu saja, banyak orang yang dapat diajak untuk bersedih senja, namun sekarang tak banyak orang yang ingat untuk mengajak orang lain dalam merasakan kebahagiaan. 

Kedua makhluk itu tak pernah menyalahkan takdirnya, ia hanya ingin dimengerti oleh makhluk lainnya, begitupun anak tersebut ketika ia tumbuh dewasa

No comments:

Post a Comment