Sunday 23 December 2012

Once in my life time

Hari ini, 22 Desember 2012, tepatnya semua orang di dunia celebrate the day, karena hari ini adalah hari Ibu. Semua orang mempunyai ibu, maksud saya semua orang lahir dari rahim seorang Ibu, benar ? iya jadi saya tegaskan semua orang mempunyai ibu. Hanya saja yang mereka merasakan dan memaknakan wanita kuat ini dengan pandangan yang berbeda. 

Once in a life time, hehe. Saya nggak maksud untuk mengumbar kisah pribadi keluarga saya. Tapi saya saja tidak ingat kapan ayah dan ibu saya melakukan hal yang romantis dan hangat didepan mata saya. Entahlah, atau mungkin tidak pernah ? 
Seketika sewaktu saya akan berangkat kuliah dan mencium salam ayah dan ibu saya, ritual yang wajib dilakukan, dan kalau saya lupa untuk mencium tangan ayah dan ibu, saya bisa balik lagi kerumah walaupun sudah dijalan, entahlah rasanya kurang saat saya menjalani aktivitas saya jika saya lupa. Karena saya yakin ada doa diucapkan lebih saat saya mencium tangan mereka, meskipun doa mereka akan mengalir pada anak anaknya, itulah yang dimaksud kasih sayang orang tua sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah.

Well, balik lagi ke cerita awal. Keluarga saya memang bukan tipe keluarga yang hangat satu sama lain, bahkan saat ada anggota keluarga yang ulang tahun, nggak ada perayaan khusus bahkan nggak pernah dikasih selamat. Entah gimana jalannya kebiasaan itu, padahal wkt saya kecil dulu, saya sering merayakan ulang tahun dirumah dan mengundang teman teman saya untuk datang kerumah. Ini sih salah satu contoh keluarga saya yang tidak hangat.

Hal lain yang menjadi main topic yang ingin saya ceritakan adalah, saat ayah dan ibu saya selalu berkelahi setiap hari, sehingga dirumah selalu saja ramai percecokan, ini yang dimaksud "awet rajet". Pernikahannya memang bertahan, hanya sering terjadi percecokan dalam pernikahannya.. Hanya saja saya merasa aneh sekaligus senang, saat saya mengucapkan selamat hari ibu kepada ibu saya saat saya akan berangkat ke kampus, kemudian disusul oleh ayah saya yang mencium kening ibu saya, saat saya sudah membalik badan dan berjalan menuju garasi, pada kala itu saya pura pura tidak melihat, biarkan lah seperti itu agar bertahan sedikit lebih lama. Senang rasanya, melihat mereka seperti tadi. Saya lupa kapan saya terakhir melihat mereka memperlihatkan rasa sayang dan cinta satu sama lain, tapi biarlah pemikiran itu saya putuskan. Jadi 22 Desember 2012 ini adalah hari saya melihat dimana mereka sangat harmonis, dan saya tentunya tidak akan lupa jika nanti di masa depan saya mengingat kembali "kapan terakhirnya". 

God, let them to stay long life, so I never useless to be the great son from them, . . . soon. Wait for me, I'll make them anything for what they want :  )